Foto bersama ketika mau berangkat ke Cibubur, Jakarta, untuk menghadiri dan mengikuti perlombaan pidato berbahasa inggris oleh Muhammadiyah 'Aisyiyah dari tanggal 7,8,9 Mei 2009. |
Jumat, 31 Mei 2013
Lomba pidato di Jakarta tahun 2009
Uniska.Resuman Firqah jabariah, qadariah, dan ahlussunnah waljamaah
ALIRAN / FIRQAH
JABARIAH, QADARIAH, DAN AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
RESUMAN
Diajukan untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu
mata kuliah Tauhid :
HASNI NOOR, S.Ag., M.Ag.
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM KALIMANTAN
(UNISKA) MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2012
ALIRAN / FIRQAH
JABARIAH, QADARIYAH,
DAN AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
A. Pendahuluan
Firqah ialah aliran pikiran islam
yang berkembang berhubungan dengan aqidah (keyakinan). Persoalan Iman
(aqidah) merupakan aspek utama dalam ajaran Islam
yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad
S.A.W.
Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran Islam tampak jelas pada misi
pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah.
Resuman ini akan mencoba menjelaskan aliran
Jabariyah, Qadariyah dan Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah.
Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan secara singkat dan umum tentang
aliran Jabariyah,
Qadariyah dan Ahlussunnah
Wal-Jamaah.
1)
ALIRAN JABARIAH
Adapun
ajaran-ajaran Jabariyah dapat dibedakan berdasarkan menjadi dua kelompok, yaitu
ekstrim dan moderat.
Pertama,
aliran
ekstrim. Di antara tokoh adalah Jahm bin Shofwan dengan pendapatnya adalah bahwa manusia tidak mempu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai
daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
Dengan
demikian ajaran Jabariyah yang ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak
berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak
dan kemauan bebas sebagaimana dimilki oleh paham Qadariyah. Seluruh tindakan
dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima
oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah.
Kedua,
ajaran
Jabariyah yang moderat adalah Tuhan
menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia
mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia
mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya.
2) Aliran
Qadariyah
Sejarah
lahirnya aliran Qadariyah tidak dapat diketahui secara pasti dan masih
merupakan sebuah perdebatan. Akan tetepi menurut Ahmad Amin, ada sebagian pakar
teologi yang mengatakan bahwa Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad
al-Jauhani dan Ghilan ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689M.
Dengan demikian bahwa
segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri.
Manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatan atas kehendaknya
sendiri, baik berbuat baik maupun berbuat jahat. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang
dilakukannya dan juga berhak pula memperoleh hukuman atas kejahatan yang
diperbuatnya. Ganjaran kebaikan di sini disamakan dengan balasan surga
kelak di akherat dan ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akherat, itu
didasarkan atas pilihan pribadinya sendiri, bukan oleh takdir Tuhan. Karena itu sangat pantas, orang yang
berbuat akan mendapatkan balasannya sesuai dengan tindakannya.
Dengan
pemahaman seperti ini tidak ada alasan untuk menyandarkan perbuatan kepada
Allah. Di antara dalil yang mereka gunakan adalah banyak ayat-ayat Alquran yang
berbicara dan mendukung paham itu
a. QS al-Kahfi: 29
Artinya : “Maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir".
b.
QS Ali Imran: 165
Artinya : “Dan Mengapa ketika kamu
ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu Telah menimpakan kekalahan
dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata:
"Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari
(kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
c.
QS ar-Ra'd:11
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri
mereka sendiri.
d.
QS. An-Nisa: 111
Artinya : “Barangsiapa yang
mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan)
dirinya sendiri.
3) Aliran
Ahlussunnah Wal-Jama’ah
Mungkin
Ibnu Majah tidak akan menyangka jika salah satu hadits yang dia bukukan
akan menjadi polemik yang berkepanjangan di kalangan pemikir Islam . Sebuah
hadits yang sampai saat ini sering digunakan sebagai klaim kebenaran
aliran Islam tentang keberadaan satu-satunya golongan dalam agama Islam yang
selamat yaitu Ma ana ‘alaihi Wa ash-haabih yang kemudian diidentikkan
dengan istilah ahlussunnah wal Jamaah, terlepas kontrofersi akan
keshohihan hadits tersebut. Yang jelas istilah Aswaja (ahlussunnah Wal
Jamaah) yang dilahirkan dari rahim hadits tersebut pada perkembangan sejarah
selanjutnya telah merambah pada wilayah ‘Ilmu Kalam terus masuk pada wilayah Madzhab dan
bahkan kini telah dijustifikasi atau mungkin dipaksakan untuk menjadi sebuah
ideology.
Aswaja, sebuah pendekatan definisi
Ahlussunnah
jika dipilah secara Harfiah bisa dibagi menjadi dua istilah yakni ahlussunnah
dan Al Jamaah. Ahlussunnah ,dari berbagai definisi yang ada bisa
diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
- Golongan yang mewarisi hadits Nabi yang shohih (Duhr Al Islam, Ahmad Amin),
- Semua yang berasal dari Nabi
- Pengikut Nabi
Sedang
beberapa pendefinisian Al Jamaah yang bisa kami tampilkan disinii antara
lain :
- Mayoritas umat Islam, Jamaah terbesar dan umat terbesar (Sadru syarih Al Mahbubi)
- Jalan yang di bangun oleh para shahabat Nabi (Imam Zubaidi)
- Al I’tishan (Syatibi) , al jamaah menyangkut lima pengertian
a. Shohabat
b. Ulama’
Mujtahid
c. Kesepakatan
kaum Muslimin
d. Umat
Islam dengan satu kepemimpinan
e. Umat
Islam Mayoritas
Dari
berbagai pendekatan definisi tersebut, dapat diambil pengertian secara tekstual
bahwa Ahlussunnah Wal Jamaah adalah :
Golongan
kaum Muslimin yang mengkikuti jejak Rasulullah dan shahabat dalam membangun
metode pemahaman, dan menafsirkan nash, Selain itu ada banyak lagi
pendefinisian istilah aswaja , misalnya yang di identikkan dengan manhaj
salaf, seperti yang dilontarkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah
dalam kitab Majmu’ Fatawa , beliau menyatakan bahwa Aswaja adalah manhaj
yang mengikuti atsar Rasulullah secara dhahir dan bathin, para khulafaurrasyidin
dan meninggalkan segala bid’ah yang bukan dari Rasulullah.
Jumat, 10 Mei 2013
Universitas Islam Kalimantan YPHB KALSEL
Pencanangan Yayasan Permata Harapan Banua (YPHB) Kal-Sel pada hari Kamis, 09 Mei 2013.
Dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan Drs. H Rudi Arifin, MM., Pimpinan Banjarmasin Post Pangeran HG. Rusdi Effendi, AR, di HKSN, banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan Drs. H Rudi Arifin, MM., Pimpinan Banjarmasin Post Pangeran HG. Rusdi Effendi, AR, di HKSN, banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Langganan:
Postingan (Atom)