Jumat, 31 Mei 2013

Lomba pidato di Jakarta tahun 2009

Foto bersama ketika mau berangkat ke Cibubur, Jakarta, untuk menghadiri dan mengikuti perlombaan pidato berbahasa inggris oleh Muhammadiyah 'Aisyiyah dari tanggal 7,8,9 Mei 2009.

Baitul Arqam di Rumah Sakit Islam Banjarmasin


Uniska.Resuman Firqah jabariah, qadariah, dan ahlussunnah waljamaah



ALIRAN / FIRQAH
JABARIAH, QADARIAH, DAN AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH


RESUMAN
Diajukan untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu
mata kuliah Tauhid :

HASNI NOOR, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh :
                                                  NAMA      : BUSTANI   
                                                  NPM         : 11.31.0123




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA) MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2012






ALIRAN / FIRQAH
JABARIAH, QADARIYAH, DAN AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH

A. Pendahuluan
Firqah ialah aliran pikiran islam yang berkembang berhubungan dengan aqidah (keyakinan). Persoalan Iman (aqidah) merupakan aspek utama dalam ajaran Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran Islam tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah.
Resuman ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah, Qadariyah dan Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah. Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah, Qadariyah dan Ahlussunnah Wal-Jamaah.
1)      ALIRAN JABARIAH
Adapun ajaran-ajaran Jabariyah dapat dibedakan berdasarkan menjadi dua kelompok, yaitu ekstrim dan moderat.
Pertama, aliran ekstrim. Di antara tokoh adalah Jahm bin Shofwan dengan pendapatnya adalah bahwa manusia tidak mempu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
Dengan demikian ajaran Jabariyah yang ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas sebagaimana dimilki oleh paham Qadariyah. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah.
Kedua, ajaran Jabariyah yang moderat adalah Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya.
2)      Aliran Qadariyah
Sejarah lahirnya aliran Qadariyah tidak dapat diketahui secara pasti dan masih merupakan sebuah perdebatan. Akan tetepi menurut Ahmad Amin, ada sebagian pakar teologi yang mengatakan bahwa Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Ma’bad al-Jauhani dan Ghilan ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689M.
Dengan demikian bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri. Manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatan atas kehendaknya sendiri, baik berbuat baik maupun berbuat jahat. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga berhak pula memperoleh hukuman atas kejahatan yang diperbuatnya. Ganjaran kebaikan di sini disamakan dengan balasan surga kelak di akherat dan ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akherat, itu didasarkan atas pilihan pribadinya sendiri, bukan oleh takdir Tuhan. Karena itu sangat pantas, orang yang berbuat akan mendapatkan balasannya sesuai dengan tindakannya.
Dengan pemahaman seperti ini tidak ada alasan untuk menyandarkan perbuatan kepada Allah. Di antara dalil yang mereka gunakan adalah banyak ayat-ayat Alquran yang berbicara dan mendukung paham itu
a. QS al-Kahfi: 29
Artinya : “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir".
b. QS Ali Imran: 165
Artinya : “Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu Telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
c. QS ar-Ra'd:11
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri.
d. QS. An-Nisa: 111
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri.
3)      Aliran Ahlussunnah Wal-Jama’ah
        Mungkin Ibnu Majah tidak akan menyangka jika salah satu hadits yang dia bukukan akan menjadi polemik yang berkepanjangan di kalangan pemikir Islam . Sebuah hadits yang sampai saat ini sering digunakan sebagai klaim kebenaran aliran Islam tentang keberadaan satu-satunya golongan dalam agama Islam yang selamat yaitu Ma ana ‘alaihi Wa ash-haabih yang kemudian diidentikkan dengan istilah ahlussunnah wal Jamaah, terlepas kontrofersi akan keshohihan hadits tersebut. Yang jelas istilah Aswaja (ahlussunnah Wal Jamaah) yang dilahirkan dari rahim hadits tersebut pada perkembangan sejarah selanjutnya telah merambah pada wilayah ‘Ilmu Kalam  terus masuk pada wilayah Madzhab dan bahkan kini telah dijustifikasi atau mungkin dipaksakan untuk menjadi sebuah ideology.

Aswaja, sebuah pendekatan definisi

Ahlussunnah jika dipilah secara Harfiah bisa dibagi menjadi dua istilah yakni ahlussunnah dan Al Jamaah. Ahlussunnah ,dari berbagai definisi yang ada bisa diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
  1. Golongan yang mewarisi hadits Nabi yang shohih (Duhr Al Islam, Ahmad Amin),
  2. Semua yang berasal dari Nabi
  3. Pengikut Nabi
Sedang beberapa pendefinisian Al Jamaah yang bisa kami tampilkan disinii antara lain :
  1. Mayoritas umat Islam, Jamaah terbesar dan umat terbesar (Sadru syarih Al Mahbubi)
  2. Jalan yang di bangun oleh para shahabat Nabi (Imam Zubaidi)
  3. Al I’tishan (Syatibi) , al jamaah menyangkut lima pengertian
a.   Shohabat
b.  Ulama’ Mujtahid
c.   Kesepakatan kaum Muslimin
d.  Umat Islam dengan satu kepemimpinan
e.  Umat Islam Mayoritas
Dari berbagai pendekatan definisi tersebut, dapat diambil pengertian secara tekstual bahwa Ahlussunnah Wal Jamaah adalah :
Golongan kaum Muslimin yang mengkikuti jejak Rasulullah dan shahabat dalam membangun metode pemahaman, dan menafsirkan  nash, Selain itu ada banyak lagi pendefinisian istilah aswaja , misalnya yang di identikkan dengan manhaj salaf, seperti yang dilontarkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa , beliau menyatakan bahwa Aswaja adalah manhaj yang mengikuti atsar Rasulullah secara dhahir dan bathin, para khulafaurrasyidin dan meninggalkan segala bid’ah yang bukan dari Rasulullah.
               

Jumat, 10 Mei 2013

Universitas Islam Kalimantan YPHB KALSEL

Pencanangan Yayasan Permata Harapan Banua (YPHB) Kal-Sel pada hari Kamis, 09 Mei 2013.
Dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan Drs. H Rudi Arifin, MM., Pimpinan Banjarmasin Post Pangeran HG. Rusdi Effendi, AR, di HKSN, banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.