Minggu, 02 Juni 2013

Rumah Sakit Islam Banjarmasin VISI & MISI




1.      Latar Belakang

   Rumah Sakit Islam Banjarmasin merupakan institusi yang memberikan pelayanan dalam bidang jasa  bidang  kesehatan. Layanan jasa bidang kesehatan merupakan jenis layanan yang padat teknologi dan padat karya. Persaingan layanan untuk memberikan layanan terbaik dari masing-masing rumah sakit semakin gencar. Untuk itu dengan kemampuan yang maksimal, maka  semua aktivitas layanan pada Rumah Sakit Islam Banjarmasin diarahkan untuk memberikan layanan yang prima, dengan demikian  para pelanggan merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik, sehingga para pelanggan tetap memilih Rumah Sakit Islam untuk menjaga kesehatannya..
   Suksesnya pelayanan sangat berhubungan dengan kemampuan profesional tenaga teknis dilapangan. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, tersedianya tenaga yang profesional sangat berhubungan sekali dengan tingkat kemampuan penyediaan anggaran belanja  yang memadai.

2.      Visi, Misi, Motto

2.1.   Visi                : Rumah   Sakit   Islam   Banjarmasin   sebagai  Rumah  Sakit   yang profesional   bermutu   dan     menjadi   pilihan   serta    kebanggan masyarakat.
2.2.      Misi              :  Rumah Sakit Islam Banjarmasin didirikan untuk pelayanan kesehatan membantu pasien untuk memperoleh kesehatan jasmani dan rohani  juga sebagai media dakwah islamiyah.
2.3.      Motto           :    CINTA”
                                    C : Cepat dalam pelayanan
                               I  : Islami dalam pengabdian
                                    N : Nyaman bagi pelanggan
                                    T : Tepat dalam tindakan
                               A : Aman dan bermutu


3.      Tujuan

            Tujuan    Rumah   Sakit   Islam  Banjarmasin   adalah    “Meningkatkan   derajat  Kesehatan    masyarakat    tanpa     membedakan    Suku,    Agama,  Ras,  Aliran serta membentuk mental spiritual yang islami

4.      Dasar  Pelaksanaan

1.      Surat Keputusan Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Nomor : 119/KEP/I.5/C/2006 Tentang Pola Pengelolaan Keuangan dan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Muhammadiyah / Aisyiyah
2.      Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah  Kalimantan  Selatan  No.       /     /     /2008  Tentang Pengesahan  APB RSIB tahun  2008
3.      Hasil Rapat Berkala Tim  RAPB dari Bulan Nopember 2007 s/d Bulan Februari Tahun 2008 Rumah Sakit Islam  Banjarmasin.
4.      Hasil Rapat Pleno Antara Direksi dengan PWM Kal-Sel Tanggal 13 Maret 2008
















BAB.  II
PROGRAM  KERJA

1.      Evaluasi Program 5 (Lima) Tahun Terakhir

Masalah yang dihadapi RSIB berdasarkan evaluasi kinerja 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

A.    Bidang Pelayanan dan Penunjanng

·         Kwalitas SDM masih dibawah rata-rata
·         Rendahnya Maintenance peralatan medis maupun non medis.
·         Peralatam Medis/Non Medis yang belum mencukupi (terbatas).
·         Kinerja SDM yang belum memadai.
·         Tingkat pemanfaatan alat penunjang medik masih belum optimal.
·         Promosi pelayanan rumah sakit belum maksimal.
·         Jumlah Para Medis kurang.
·         Dokter Umum tetap RSIB kurang.

B.     Bidang Pendidikan dan Pelatihan

·         Terbatasnya sarana yang dimiliki
·         Minimnya dana Diklat
·         Kurangnya kesempatan mengikuti pendidikan profesi.

C.    Bidang Keuangan

·         Tarif yang berlaku perlu penyesuaian dengan keadaan.
·         Belum maksimalnya penerapan system pembukuan ganda, Acrual Base.
·         Belum dilaksanakan konsolidasi sumber pembiayaan RS dengan baik.
·         System komputerisasi sudah ada namun masih belum dapat dimaksimalkan
·         Manajemen keuangan kurang memadai.

D.    Bidang organisasi dan Manajemen

·         Masih lemahnya system informasi manajemen rumah sakit.
·         Belum adanya satuan pengawas intern.
·         Gugus kendali mutu belum dilaksanakan.
·         Belum terbentuknya dewan penyantun di rumah sakit.
·         Belum berfungsinya Komite Medik.
·         Struktur organisasi RSIB belum sesuai kebutuhan.

2.      Analisa Posisi Rumah Sakit Saat Ini

  1. Lingkungan Global/Makro

3.      AFTA 2003
Dengan berlakunya persetujuan kerjasama perdagangan diantara Negara Asia pada tahun 2003, maka negara-negara asing (Asia) bias mendirikan rumah sakit di Indonesia termasuk juga di Banjarmasin.
4.      Rencana dibangunnya rumah yang akan dibantu oleh Negara petro dollar (Uni Emirat Arab)

  1. Persaingan Rumah Sakit

Di kota Banjarmasin selain Rumah Sakit Islam Banjarmasin terdapat juga bebepa rumah sakit yaitu :
1.      RSUD Ulin (Milik Pemda)
2.      RSUD Dr. H. Ansyari Saleh (Milik Pemda)
3.      RS. Dr. R. Soeharsono (Dibawah Kodam VI Tanjung Pura)
4.      RS. Sari Mulia (Yayasan)
5.      RS. Ibunda Siti (Yayasan)
6.      RS. Khusus Bedah Siaga (Yayasan)
7.      RS. Suaka Insan (Yayasan)
8.      RS. Puri Paramitha (Yayasan)



  1. Stake Holder

Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan sebagai pemilik Rumah Sakit Islam Banjarmasin sangat menaruh perhatian terhadap manajemen dan perkembangan RSIB seperti halnya rencana pengembangan RSIB menjadi 5 (lima) lantai dengan kelas rumah sakit setingkat kelas B yang berkapasitas 200-250 tempat tidur.

  1. Dampak Terhadap Rumah Sakit Islam Banjarmasin

Berdasarkan pada kondisi tersebut diatas, maka RSIB harus mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Meningkatkan pelayanan baik yang bersifat medis maupun non medis.
2.      Mengembangkan rumah sakit baik sarana maupun prasarana serta peralatan medis.
3.      Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Sumber Daya Manusia.

3.      Analisa SWOT

  1. Kekuatan (Strength)
1.      Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan hasil sensus 1999 berjmlah 3.063.500 orang yang diantaranya di kota Banjarmasin dengan penduduk 558.550 orang sebagian besar lebih kurang 95% beragama islam.
2.      Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan selaku pemilik (owner) RSIB sangat mendukung penuh atas kebijaksanaan Direksi.
3.      Kota Banjarmasin secara geografis sangat strategis karena sudah lancarnya sarana transportasi baik darat maupun sungai dan mudah dijangkau dari semua arah untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur.
4.      Ditinjau dari aspek sosial ekonomi kota Banjarmasin berkembang sebagai kota dagang, industri pelabuhan dan sebagai pusat pemerintahan daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
5.      Kerjasama dengan dokter spesialis selaku dokter tamu sangat baik sekali.
6.      RSIB membuka lahan praktik bagi mahasiswa Sekolat Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin.
7.      RSIB telah mendapat status Akreditasi penuh tingkat dasar 5 (lima) bidang pelayanan, yaitu :
a.       Bidang Administrasi Manajemen
b.      Pelayanan Medis
c.       Pelayanan Gawat Darurat
d.      Pelayanan Keperawatan
e.       Rekam Medik

  1. Faktor Kelemahan (Weakness)

1.      Lahan yang dimiliki RSIB sempit yaitu seluas 10.187 m².
2.      Organisasi RSIB hanya dianggap setara dengan rumah sakit kelas D.
3.      Jalan menuju ke RSIB melalui jalan yang agak sempit, sehingga susah bagi mobil maupun ambulance keluar masuk RSIB.
4.      SDM lemah, Dokter spesialis hanya merupan dokter tamu, Dokter Umum kurang.
5.      Dana terbatas sehingga terkendala untuk melengkapi alat-alat medis maupun alat penunjang medik.
6.      Tempat tidur yang terbatas dan kurang representatif
7.      Tanah rawa, untuk membangu pondasi harus kuat dengan memerlukan dana yang lebih besar.
8.      Gaji karyawan RSIB belum memadai walaupun sudah ada perbaikan akibatnya motivasi kurang dan karyawan yang pindah frekuensinya relatif cepat.




  1. Faktor Peluang (Opportinity)

1.      Masyarakat yang kebutan mayoritas beragama Islam tertarik untuk dirawt di RSIB yang mempunyai citra Islamiyah.
2.      Tenaga Dokter Spesialis cukup, walaupun statusnya dokter tamu yang berasal dari Dokter RSU Daerah Ulin.
3.      RSIB sendiri sudah dikenal masyarakat karena usianya sudah 37 tahun.
4.      Masyarakat menaruh simpati kepada RSIB dengan adanya dukungan bantuan dana masyarakat.
5.      RSIB sebagai rumah sakit rujukan.
6.      Dengan berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin yang notabennya adalah juga milik Muhammadiyah maka akan lebih mudah untuk merekrut tenaga tenaga para medis dan kebidanan yang berkualitas.
7.      Dengan adanya Fakultas Kedokteran Unlam RSIB dapat menampung dokter lulusan Unlam.
8.      Permintaan kerjasama dengan pihak perusahaan/instansi bagi karyawannya yang sakit untuk dirawat di RSIB maupun untuk check up.
9.      Secara geografis menguntungkan karena Kal-Sel berada diantara Kal-Teng dan Kal-Tim.
10.  Kesadaran masyarakat untuk sehat cukup tinggi.
11.  Pengelolaan RSIB secara atonomi.

  1. Faktor Ancaman (Theats)

1.      Dana yang terbatas.
2.      Lahan yang dimiliki tidak cukup luas dan jalan akan ke RSIB sempit.
3.      Persaingan dengan RS. Lain makin meningkat.
4.      Dengan AFTA tahun 2003, rumah sakit asing bisa berdiri di Banjarmasin sebagai saingan.




4.      Program Kerja Tahun 2009

Perkembangan kegiatan usaha Rumah Sakit Islam Banjarmasin memang masih terasa cukup berat. Masalah Intern dan Esktern sangat mempengaruhi kegiatan pelayanan,  Untuk itu program kerja  ini disusun dengan melihat estimasi kemampuan dengan skala prioritas kegiatan.

  1. Bidang  Pelayanan Medik

1.1.      Instalasi Rawat Inap

1.1.1.      Berusaha Meningkatkan   BOR   rata-rata   Pasien  Rawat   Inap  sebesar  5% - 10% setahun dari realisasi Tahunan.
1.1.2.      Menambah 1 Ruang Rawat Inap Super VIP di Kelas Paviliun
1.1.3.      Melakukan Renovasi Kamar Inap Ruang Kelas III agar lebih representatif.
1.1.4.      Meningkatkan kualitas layanan keperawatan dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja keperawatan.
1.1.5.      Meningkatkan kualitas asuh keperawatan.
1.1.6.      Memperbaiki dan penambah peralatan medik

1.2.      Instalasi Rawat Jalan
1.2.1.      Meningkatkan  pelayanan medik umum dengan layanan yang berahlaqul Karimah.
1.2.2.      Meningkat pelayanan  medik  spesialis   dengan   meningkatkan   jumlah dokter spesialis.
1.2.3.      Menata  ruang  rawat  jalan  menuju  suasana   lingkungan  bersih,  indah asri, tenang dan nyaman bagi pasien.
1.2.4.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan penawasan dan pengontrolan terhadap kinerja Rwat Jalan
        
1.3.      Istalasi Gawat Darurat
1.3.1.      Mengembangkan  ATLS pada dokter dan perawat
1.3.2.      Meningkatkan  kwalitas layanan emergency  24  jam dengan konsep Layanan yang cepat, islami, nyaman, tepat dan akurat serta Aman dan Nyaman.
1.3.3.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan  pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja IGD berdasarkan indikator yang dibuat dan disepakati oleh petugas IGD. Untuk peninghkatan layanan prima tersebut.

1.4.      Bedah sentral
1.4.1.      Mengoptimalkan asisten dari dalam RSIB dengan terus memberikan pelatihan dan pendidikan berjenjang berdasarkan keperluan.
1.4.2.      Melengkapi peralatan medis bedah sentral dengan skala prioritas keperluan
1.4.3.      Meningkatkan  Pelayanan prima dengan terus melakukan pemantauan dan pengontrolan terhadap kinerja petugas asisten dengan indikator yang telah ditentukan.

1.5.      VK/Ruang Bersalin
1.5.1.      Meningkatkan pelayanan ruang bayi dengan berusaha menambah inkubator bayi dan merenovasi ruang kamar bayi.
1.5.2.      Meningkatkan kwalitas SDM dengan terus berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kebidanan dan keperawatan bayi.
1.5.3.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan kinerja petugas VK/ Kamar Bersalin
  
  1. Bidang Instalasi Penunjang  Medik

2.1.      Istalasi  Farmasi
2.1.1.      Mengoptimalkan jalannya formularium dengan usaha menginstruksikan dan memberikan pengertian kepada dokter agar selalu memberikan resep yang sesuai dengan formularium yang ada di instalasi farmasi, melakukan pembelian berdasarkan tingkat frekwensi hunian.
2.1.2.      Mengoptimalkan in come Instalasi Farmasi. Rata-rata 5% - 10% per tahun.
2.1.3.      Kerjasama dengan distributor untuk pembangunan RSIB dengan melakukan MOU yang saling menguntungkan.
2.1.4.      Meningkatkan pelayanan prima. Dengan terus melakukan pengawasan dan pengendalian  kinerja petugas Inst. Farmasi dan pengendalian terhadap jalannya formularium.
2.2.      Instalasi Laboratorium
2.2.1.     Meningkatkan Pelayanan Laboratorium dengan selalu terus mengontrol keakurasian hasil laboratorium dan pemeliharaan berkala terhadap peralatan laboratorium.
2.2.2.     Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien Laboratorium dengan melakukan promosi dan pemasaran yang efektif dan efisien.
2.2.3.     Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja petuga laboratorium dan peralatan serta kualitasa yang dihasilkan berdasarkan indikator layanan yang telah ditentukan.                      
2.3.      Instalasi Radiologi.
2.3.1.      Meningkatkan pelayanan radiologi / USG dengan mengusahakan mencarai tenaga tambahan yang berpengalaman untuk memaksimalkan layanan 24 jam.
2.3.2.      Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien dengan melakukan promosi dan pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
2.3.3.      Meningkatkan kualitas fungsi peralatan dengan mengkalibrasi
2.3.4.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja petugas radiologi/usg
2.4.      Instalasi Gizi  
2.4.1.      Meningkatkan kwalitas SDM dengan melakukan pendidikan dan pelatihan secara berjenjang berdasarkan skala prioritas.
2.4.2.      Perbaikan manajemen Gizi Klinik dengan melakukan penataan terhadap kualitas gizi makanan yang berdasarkan ukuran atau takaran yang telah ditentukan oleh dokter kepada pasien.
2.4.3.      Meningkatkan pelayanan gizi klinis dengan mengadakan ruang pelayanan gizi klinis secara khusus.
2.4.4.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja petugas gizi serta pengawasan terhadap peralatan yang digunakan.
   
  1. Bidang Kesekretariatan

3.1.      Sub. Bagian Personalia
3.1.1.      Meningkatkan Disiplin Karyawan secara keseluruhan dengan mengefektifkan absensi dan abgian satpam sebagai pengawas absensi tersebut..
3.1.2.      Merealisasikan perbaikan peraturan rumah sakit ( Hospital Bay Law) agar lebih efektif.
3.1.3.      Menjalankan  dan   mengawasi    prangkat    aturan    rumah   sakit secara Konsisten dan berkesinambungan.
3.1.4.      Melaksanakan rekrut perawat sebagai pengganti perawan yang   berhenti.
3.1.5.      Menyesuaikan gaji karyawan berdsarkan UMP dengan memperhatiakan kemampuan dan tingkat akuntabilitas cash flow rumah sakit.
3.1.6.      Meningkatkan Pelayanan Prima, dengan terus melakukan pengawasan dan pengendalian yang berkesinambungan terhadap kinerja karyawan RS. Islam Banjarmasin.

3.2.      Sub. Bagian Pendidikan & Pelatihan (DIKLAT)

3.2.1.      Meningkatkan  SDM   dengan   mengikutkan   karyawan dalam pelatihan, seminar, lokakarya dll  sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan skala prioritas baik secara internal maupun Eksternal.
3.2.2.      Meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga, khususnya STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dalam hal bantuan sekolah atau pendidikan gratis bagi tenaga keperawatan maupun kebidanan dengan ikatan yang saling menguntungkan.
3.2.3.      Meningkatkan pelayanan  prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap tenaga kerja yang masih kurang potensial untuk dididik dan diberikan pelatihan.

3.3.      Sub. Bagian Promosi & Pemasaran / Humas

3.3.1.      Meningkatkan citra rumah sakit menuju rumah sakit idaman masyarakat. Dengan terus melakukan promosi dan pemasaran yang lebih efektif.
3.3.2.      Meningkatkan  kerja  sama dengan   mubaliq  dalam  upaya  pemasaran  jasa rumah sakit .
3.3.3.      Meningkatkan Pelayanan Customer Service dengan konsep Salam, sapa dan senyum, cepat tanggap, sopan santun berdasarkan keislaman yang berakhlaqul karimah, memberikan rasa nyaman, tepat memberikan penjelasan.
3.3.4.      Meningkatkan Layanan Operator dengan konsep Salam, sapa dan memberikan tererangan yang akurat dan tepat.
3.3.5.      Meningkatkan Layanan Urusan Pasien Askes/Perusahaan dengan melakukan ikatan kerja sama yang lebih intensif kepada askes.
3.3.6.      Meningkatkan Kerja sama dengan Perusahaan-perusahaan dengan terus menjalin komunikasi dan silaturrahmi.
3.3.7.      Meningkatkan Pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja karyawan.

3.4.      Sub. Bagian Rumah Tangga & Perlengkapan

3.4.1.      Menginventarisasi sarana dan prasarana rumah sakit dengan memberikan Penomoran bulan dan tahun pembelian secara mendetail.
3.4.2.      Mengipentarisir dan Memperbaiki peralatan rumah sakit yang rusak secara rutin.
3.4.3.      Meningkatkan layanan penyediaan bahan / perlengkapan sesuai dengan kubutuhan yang diperlukan.
3.4.4.      Mengatur ketertiban dan kerapian parkir rumah sakit dengan mengatur pola dan tata letak parkir agar tidak terjadi kesemrawutan.
3.4.5.      Meningkatkan kebersihan lingkungan dengan mengoptimalkan jasa cleaning service yang profesional dan bermutu.
3.4.6.      Meningkatkan Layanan Ambulan.
3.4.7.      Meningkatkan Pelayanan Prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kelemahan-kelemahan dan kekurangan layanan yang diberikan agar dapat selalu perbaiki dan di optimalkan.
           
3.5.      Sub. Bagian  Bimbingan ke Rohanian

3.5.1.      Menginventarisasi  sarana dan prasarana  Bimbingan kerohanian.
3.5.2.      Mengintensipkan bimbingan kerohanian kepada pasien dengan melakukan kunjungan keruangan-ruangan dengan sekali-kali melibatkan para guru dan kiayi dilingkungan Organisasi Muhammadiyah.
3.5.3.      Mengkoordinir sholat zuhur berjamaah bagi karyawan setiap hari.
3.5.4.      Mengintensipkan  bimbingan rohani bagi karyawan dengan nmelaksanakan tausiah tiap hari senin dan kamis ba’da   zuhur
3.5.5.      Melaksanakan  pembelajaran  Al Qur’an bagi karyawan.
3.5.6.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan kontrol mutu terhadap layanan yang telah diberikan





  1. Bagian  Keuangan

4.1.      Melanjutkan   pengenbangan  system  laporan   keuangan berdasarkan akrual base dan  Billing  system  dengan  menggunakan  jasa tenaga akuntansi staf RSIB yang terlatih.
4.2.      Meningkatkan pelayanan percepatan proses   penyelesaian   kwitansi   penerimaan pembayaran di bagian kasir dengan berbasis teknologi komputer.
4.3.      Meningkatkan kontrol pengendalian intern terhadap keuangan rumah sakit dengan melakukan pemeriksaan rutin maupun tidak rutin.
4.4.      Meningkatkan percepatan kinerja tersedianya laporan keuangan yang tepat  waktu dengan terus memaksimalkan fungsi akuntansi dan pembukuan.
4.5.      Meningkatkan managemen keuangan secara terpadu  dengan  komputerisasi.
4.6.      Audit rutin 1 X setahun oleh Akuntan Publik.
4.7.      Menyesuaikan tarip berdasarkan unit cost dengan perhitungan format unit cost yang terbaru berdasarkan standar perhitungan unit cost.
4.8.      Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap mutu dan kualitas layanan

5.  Organisasi dan Manajemen

5.1.      Pembentukan SPI Untuk meningkatkan pengawasan di bidang keuangan, pelayanan medik, penunjang medik, administrasi kepegawaian dan keperawatan dibentuk satuan pengawasan intern RSIB yang dipimpin seorang ketua yang profesional dan mempunyai sertifikasi audit publik
5.2.      Menerapkan system reward dan punisment yang lebih jelas dan tegas kepada karyawan dengan peraturan dan kebijakan yang jelas dan tegas
5.3.      Mengembangkan indicator-indicator kinerja disetiap unit.
5.4.      Mengoptimalkan kinerja karyawan dengan terus mengawasi dan mengefektifkan absensi harian karyawan
5.5.      Tanggung jawab tugas secara berjenjang dengan berusaha menyempurnakan job diskription masing unit.
5.6.      Mengaktifkan koperasi  karyawan dengan mengoptimalkan kinerja manajemen koperasi.
5.7.      Mengadakan rapat rutin mingguan  semua staf strukturan direksi
5.8.      Mengadakan rapat bulanan  dengan  semua karyawan
5.9.      Melaksanakan rapat  bulanan konsultasi Direksi dan PWM. Kalsel
5.10.  Melaksanakan akreditasi RS 5    Pokja

  1. Pengembangan  Peralatan Medik

6.1.      Melengkapi  peralatan penunjang medik antara lain menambah peralatan laboratorium, radiologi dan fisioterafi yang lebih canggih dan modern dengan mengusahakan ikatan kerja sama dengan para dokter dan bantuan pemerintah pusat.
6.2.      Melengkapi  peralatan  dan perlengkapan rawat jalan antara lain mengganti peralatan-peralatan medis yang sudah daluarsa seperti tensimeter yang lebih baik dan lain-lain dengan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga atau mengusahakan bantuan dari pemerintah pusat
6.3.      Memperbaiki peralatan medik yang rusak
6.4.      Meningkatkan pemeliharaan berkala  peralatan medik dengan melakukan pengontrolan secara rutin dan berkesinambungan.
6.5.      Meningkatkan   kerja   sama   dengan   pemerintah  Provinsi maupun pusat dalam memperoleh   bantuan peralatan medik
6.6.      Meningkatkan  kerja  sama  operasional   (KSO)  dengan  instasi   swasta   dalam melengkapi peralatan medik dengan prinsip saling menguntungkan

  1. Pengembangan dan Renovasi  Gedung

7.1.      Melanjutkan  menambah dan merenovasi ruang perawatan kelas Paviliun dan membikin ruang kelas Super VIP.
7.2.      Melanjutkan renovasi ruang kelas  III Al-Biruni dan Al-kindi menjadi ruang yang lebih nyaman dan asri.
7.3.      Merenovasi Ruang gawat darurat agar lebih nyaman dan sesuai dengan standart pelayanan rumah sakit.
7.4.      Merenovi dan menata kembali ruang menunjang medik agar lebih nyaman dan aman.
7.5.      Merencanakan Pembelian Tanah disamping Bangunan Paviliun RSIB untuk rencana pengembangan kedepan dengan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang tidak terlalu mengikat.

  1. Strategi Pelaksanaan Program

Dengan melihat realitas  dan Kondisi RSIB saat ini serta analisa laporan liquiditas keuangan, hasil dari kegiatan usaha yang didapat oleh RSIB  hanya mampu  untuk membayar beban operasional sehari-hari. Pembayaran angsuran Investasi jangka panjang pada pihak ke III  dalam hal ini adalah Bank belum sepenuhnya dapat dibiayai dari SHU, maka strategi pelaksanaan program lebih mengacu kepada :
1.      Melanjutkan renovasi Bangunan Ruang Perawatan Rawat Inap hhususnya ruang perawatan kelas III yang diharapkan dapat penghasilan yang maksimal.. Renovasi ini dilaksanakan dengan bantuan donator dari luar.
2.      Untuk pengadaan peralatan medik diupayakan meminta bantuan dari pemerintah,mel;aului mentri kesetatan
3.      Banyaknya pasien-pasien miskin kelas III dan Zaal yang tidak mampu membayar serta menyisakan Piutang yang cukup besar yang ditanggung oleh RSIB, ditutupi dengan berusaha melakukan Ikatan Kerja Sama dengan Asuransi Kesehatan dalam hal Penanganan bagi pasien-pasien miskin ( ASKES GAKIN ), dengan ikatan yang saling menguntungkan.
4.      Mencari Bantuan-bantuan lainnya dari Lembaga Pemerintah maupun  Non Pemerintah dalam hal pengadaan Peralatan, perlengkapan dan penunjang pelayanan RSIB.
5.      Lebih mengefektipkan dan memaksimalkan bagian pemasaran dalam melakukan kontrak ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusaan besar dengan perjanjian saling menguntungkan.
6.      Lebih Mengefektifkan bagian keuangan dalam hal kelancaran penagihan piutang-piutang pasien Umum Perorangan agar Cash Flow keuangan dapat sedikit lebih baik dan seimbang.
7.      Perlengkapan dan Peralatan Medis serta Peralatan Penunjang medis sudah mengalami penurunan kualitas yang sangat berarti, yang solusinya berarti harus ada peningkatan kualitas dari peralatan tersebut, dengan mencoba melakukan pengadaan secara bertahap, yang dananya diambilkan dari kegiatan operasional harian dengan skala prioritas, sambil melihat kondisi cash flow keuangan bila memungkinkan.
8.      Berusaha Mengefisiensikan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pembiayaan untuk kegiatan rumah tangga dan biaya operasional usaha seperti listrik air dan telepon.
9.      Membentuk Tim peningkatan “CITRA” RS. Islam Banjarmasin untuk melakukan upaya-upaya peningkatan pelayanan baik secara fisik, SDM maupun peralatan medis maupun non medis yang dimiliki rumah sakit, serta menumbuhkan imeg kepada masyarakat / pasien tentang rumah sakit islam Banjarmasin.
10.  Mengimplementasikan Visi dan Misi RS. Islam Banjarmasin untuk diketahui dan dijalankan oleh SDM rumah sakit untuk mencapai tujuan yang menjadi harapan Amal usaha kesehatan Muhammadiyah/Aisyiyah
11.  Mengimplementasikan Motto rumah sakit dengan Motto ”CINTA” yang berarti :
§  C = Cepat, I = Islami, N = Nayaman, T = Tepat, A = Aman
12.  Mengimplementasikan Standar Pelayanan Publik Rumah Sakit Islam Banjarmasin untuk menuju rumah sakit yang menjadi kebanggan masyarakat.
13.  Merencanakan pembelian tanah disamping bangunan Paviliun RSIB untuk rencana pengembangan RSIB kedepan, yang dananya diupayakan didapat dari rencana tambahan pinjaman lunak jangka panjang Bank Syariah Mandiri dan dengan usaha mencari sumbangan dari para donatur yang peduli dengan pengembangan RSIB kedepan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar