1.
Latar Belakang
Rumah Sakit Islam Banjarmasin merupakan
institusi yang memberikan pelayanan dalam bidang jasa bidang
kesehatan. Layanan jasa bidang kesehatan merupakan jenis layanan yang
padat teknologi dan padat karya. Persaingan layanan untuk memberikan layanan
terbaik dari masing-masing rumah sakit semakin gencar. Untuk itu dengan
kemampuan yang maksimal, maka semua
aktivitas layanan pada Rumah Sakit Islam Banjarmasin diarahkan untuk memberikan
layanan yang prima, dengan demikian para
pelanggan merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik, sehingga para pelanggan
tetap memilih Rumah Sakit Islam untuk menjaga kesehatannya..
Suksesnya pelayanan sangat berhubungan
dengan kemampuan profesional tenaga teknis dilapangan. Tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, tersedianya tenaga yang profesional sangat berhubungan
sekali dengan tingkat kemampuan penyediaan anggaran belanja yang memadai.
2. Visi, Misi, Motto
2.1. Visi :
Rumah Sakit
Islam Banjarmasin sebagai
Rumah Sakit yang profesional bermutu
dan menjadi pilihan
serta kebanggan masyarakat.
2.2. Misi : Rumah
Sakit Islam Banjarmasin didirikan untuk pelayanan kesehatan membantu pasien
untuk memperoleh kesehatan jasmani dan rohani
juga sebagai media dakwah islamiyah.
2.3. Motto : ”CINTA”
C : Cepat dalam pelayanan
I : Islami dalam pengabdian
N : Nyaman bagi pelanggan
T : Tepat dalam tindakan
A : Aman dan bermutu
3.
Tujuan
Tujuan Rumah
Sakit Islam Banjarmasin
adalah “Meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat tanpa
membedakan Suku, Agama,
Ras, Aliran serta membentuk
mental spiritual yang islami
4. Dasar
Pelaksanaan
1. Surat Keputusan Majelis Kesehatan dan
Kesejahteraan Masyarakat Nomor : 119/KEP/I.5/C/2006 Tentang Pola Pengelolaan
Keuangan dan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Muhammadiyah / Aisyiyah
2. Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan
Selatan No. /
/ /2008 Tentang Pengesahan APB RSIB tahun 2008
3. Hasil Rapat Berkala Tim RAPB dari Bulan Nopember 2007 s/d Bulan
Februari Tahun 2008 Rumah Sakit Islam
Banjarmasin.
4. Hasil Rapat Pleno Antara Direksi dengan
PWM Kal-Sel Tanggal 13 Maret 2008
BAB. II
PROGRAM KERJA
1. Evaluasi Program 5 (Lima) Tahun Terakhir
Masalah yang dihadapi RSIB berdasarkan evaluasi kinerja 5 tahun terakhir
adalah sebagai berikut :
A. Bidang Pelayanan dan Penunjanng
·
Kwalitas SDM masih dibawah rata-rata
·
Rendahnya Maintenance peralatan medis maupun non
medis.
·
Peralatam Medis/Non Medis yang belum mencukupi
(terbatas).
·
Kinerja SDM yang belum memadai.
·
Tingkat pemanfaatan alat penunjang medik masih
belum optimal.
·
Promosi pelayanan rumah sakit belum maksimal.
·
Jumlah Para Medis kurang.
·
Dokter Umum tetap RSIB kurang.
B. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
·
Terbatasnya sarana yang dimiliki
·
Minimnya dana Diklat
·
Kurangnya kesempatan mengikuti pendidikan
profesi.
C. Bidang Keuangan
·
Tarif yang berlaku perlu penyesuaian dengan
keadaan.
·
Belum maksimalnya penerapan system pembukuan
ganda, Acrual Base.
·
Belum dilaksanakan konsolidasi sumber pembiayaan
RS dengan baik.
·
System komputerisasi sudah ada namun masih belum
dapat dimaksimalkan
·
Manajemen keuangan kurang memadai.
D. Bidang organisasi dan Manajemen
·
Masih lemahnya system informasi manajemen rumah
sakit.
·
Belum adanya satuan pengawas intern.
·
Gugus kendali mutu belum dilaksanakan.
·
Belum terbentuknya dewan penyantun di rumah
sakit.
·
Belum berfungsinya Komite Medik.
·
Struktur organisasi RSIB belum sesuai kebutuhan.
2.
Analisa
Posisi Rumah Sakit Saat Ini
- Lingkungan Global/Makro
3. AFTA
2003
Dengan berlakunya persetujuan kerjasama perdagangan diantara Negara Asia
pada tahun 2003, maka negara-negara asing (Asia) bias mendirikan rumah sakit di
Indonesia termasuk juga di Banjarmasin.
4. Rencana
dibangunnya rumah yang akan dibantu oleh Negara petro dollar (Uni Emirat Arab)
- Persaingan Rumah Sakit
Di kota Banjarmasin selain Rumah
Sakit Islam Banjarmasin terdapat juga bebepa rumah sakit yaitu :
1.
RSUD Ulin (Milik Pemda)
2.
RSUD Dr.
H. Ansyari Saleh (Milik Pemda)
3.
RS. Dr. R. Soeharsono (Dibawah Kodam VI Tanjung Pura)
4.
RS. Sari Mulia (Yayasan)
5.
RS. Ibunda Siti (Yayasan)
6.
RS. Khusus Bedah Siaga (Yayasan)
7.
RS. Suaka Insan (Yayasan)
8.
RS. Puri Paramitha (Yayasan)
- Stake Holder
Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan
sebagai pemilik Rumah Sakit Islam Banjarmasin sangat menaruh perhatian terhadap
manajemen dan perkembangan RSIB seperti halnya rencana pengembangan RSIB
menjadi 5 (lima)
lantai dengan kelas rumah sakit setingkat kelas B yang berkapasitas 200-250
tempat tidur.
- Dampak Terhadap Rumah Sakit Islam Banjarmasin
Berdasarkan pada kondisi tersebut diatas, maka RSIB
harus mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan pelayanan baik yang bersifat medis maupun
non medis.
2.
Mengembangkan rumah sakit baik sarana maupun prasarana
serta peralatan medis.
3.
Meningkatkan kwalitas dan kwantitas Sumber Daya
Manusia.
3. Analisa SWOT
- Kekuatan (Strength)
1.
Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan hasil
sensus 1999 berjmlah 3.063.500 orang yang diantaranya di kota Banjarmasin
dengan penduduk 558.550 orang sebagian besar lebih kurang 95% beragama islam.
2.
Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan selaku
pemilik (owner) RSIB sangat mendukung penuh atas kebijaksanaan Direksi.
3.
Kota Banjarmasin secara geografis sangat strategis
karena sudah lancarnya sarana transportasi baik darat maupun sungai dan mudah
dijangkau dari semua arah untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, Tengah dan
Timur.
4.
Ditinjau dari aspek sosial ekonomi kota
Banjarmasin berkembang sebagai kota dagang, industri pelabuhan dan sebagai
pusat pemerintahan daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
5.
Kerjasama dengan dokter spesialis selaku dokter tamu
sangat baik sekali.
6.
RSIB membuka lahan praktik bagi mahasiswa Sekolat
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin.
7.
RSIB telah mendapat status Akreditasi penuh tingkat
dasar 5 (lima)
bidang pelayanan, yaitu :
a.
Bidang Administrasi Manajemen
b.
Pelayanan Medis
c.
Pelayanan Gawat Darurat
d.
Pelayanan Keperawatan
e.
Rekam Medik
- Faktor Kelemahan (Weakness)
1.
Lahan yang dimiliki RSIB sempit yaitu seluas 10.187 m².
2.
Organisasi RSIB hanya dianggap setara dengan rumah
sakit kelas D.
3.
Jalan menuju ke RSIB melalui jalan yang agak sempit,
sehingga susah bagi mobil maupun ambulance keluar masuk RSIB.
4.
SDM lemah, Dokter spesialis hanya merupan dokter tamu,
Dokter Umum kurang.
5.
Dana terbatas sehingga terkendala untuk melengkapi
alat-alat medis maupun alat penunjang medik.
6.
Tempat tidur yang terbatas dan kurang representatif
7.
Tanah rawa, untuk membangu pondasi harus kuat dengan
memerlukan dana yang lebih besar.
8.
Gaji karyawan RSIB belum memadai walaupun sudah ada
perbaikan akibatnya motivasi kurang dan karyawan yang pindah frekuensinya
relatif cepat.
- Faktor Peluang (Opportinity)
1.
Masyarakat yang kebutan mayoritas beragama Islam
tertarik untuk dirawt di RSIB yang mempunyai citra Islamiyah.
2.
Tenaga Dokter Spesialis cukup, walaupun statusnya
dokter tamu yang berasal dari Dokter RSU Daerah Ulin.
3.
RSIB sendiri sudah dikenal masyarakat karena usianya
sudah 37 tahun.
4.
Masyarakat menaruh simpati kepada RSIB dengan adanya
dukungan bantuan dana masyarakat.
5.
RSIB sebagai rumah sakit rujukan.
6.
Dengan berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Banjarmasin yang notabennya adalah juga milik Muhammadiyah maka
akan lebih mudah untuk merekrut tenaga tenaga para medis dan kebidanan yang
berkualitas.
7.
Dengan adanya Fakultas Kedokteran Unlam RSIB dapat
menampung dokter lulusan Unlam.
8.
Permintaan kerjasama dengan pihak perusahaan/instansi
bagi karyawannya yang sakit untuk dirawat di RSIB maupun untuk check up.
9.
Secara geografis menguntungkan karena Kal-Sel berada
diantara Kal-Teng dan Kal-Tim.
10. Kesadaran
masyarakat untuk sehat cukup tinggi.
11. Pengelolaan
RSIB secara atonomi.
- Faktor Ancaman (Theats)
1.
Dana yang terbatas.
2.
Lahan yang dimiliki tidak cukup luas dan jalan akan ke
RSIB sempit.
3.
Persaingan dengan RS. Lain makin meningkat.
4.
Dengan AFTA tahun 2003, rumah sakit asing bisa berdiri
di Banjarmasin
sebagai saingan.
4.
Program Kerja Tahun 2009
Perkembangan kegiatan usaha
Rumah Sakit Islam Banjarmasin memang masih terasa cukup berat. Masalah Intern
dan Esktern sangat mempengaruhi kegiatan pelayanan, Untuk itu program kerja ini disusun dengan melihat estimasi kemampuan
dengan skala prioritas kegiatan.
- Bidang Pelayanan Medik
1.1. Instalasi Rawat Inap
1.1.1. Berusaha Meningkatkan BOR
rata-rata Pasien Rawat
Inap sebesar 5% - 10% setahun dari realisasi Tahunan.
1.1.2. Menambah 1 Ruang Rawat Inap Super VIP di
Kelas Paviliun
1.1.3. Melakukan Renovasi Kamar Inap Ruang Kelas
III agar lebih representatif.
1.1.4. Meningkatkan kualitas layanan keperawatan
dengan terus melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja keperawatan.
1.1.5. Meningkatkan kualitas asuh keperawatan.
1.1.6. Memperbaiki dan penambah peralatan medik
1.2. Instalasi Rawat Jalan
1.2.1. Meningkatkan pelayanan medik umum dengan layanan yang
berahlaqul Karimah.
1.2.2. Meningkat pelayanan medik
spesialis dengan
meningkatkan jumlah dokter
spesialis.
1.2.3. Menata
ruang rawat jalan
menuju suasana lingkungan
bersih, indah asri, tenang dan
nyaman bagi pasien.
1.2.4. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan penawasan dan pengontrolan terhadap kinerja Rwat Jalan
1.3. Istalasi Gawat Darurat
1.3.1. Mengembangkan ATLS pada dokter dan perawat
1.3.2. Meningkatkan kwalitas layanan emergency 24 jam
dengan konsep Layanan yang cepat, islami, nyaman, tepat dan akurat serta Aman
dan Nyaman.
1.3.3. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan
terhadap kinerja IGD berdasarkan indikator yang dibuat dan disepakati oleh
petugas IGD. Untuk peninghkatan layanan prima tersebut.
1.4. Bedah sentral
1.4.1. Mengoptimalkan asisten dari dalam RSIB
dengan terus memberikan pelatihan dan pendidikan berjenjang berdasarkan
keperluan.
1.4.2. Melengkapi peralatan medis bedah sentral
dengan skala prioritas keperluan
1.4.3. Meningkatkan Pelayanan prima dengan terus melakukan
pemantauan dan pengontrolan terhadap kinerja petugas asisten dengan indikator
yang telah ditentukan.
1.5. VK/Ruang Bersalin
1.5.1. Meningkatkan pelayanan ruang bayi dengan
berusaha menambah inkubator bayi dan merenovasi ruang kamar bayi.
1.5.2. Meningkatkan kwalitas SDM dengan terus
berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan tentang kebidanan dan keperawatan
bayi.
1.5.3. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan kinerja petugas VK/ Kamar Bersalin
- Bidang Instalasi Penunjang Medik
2.1. Istalasi
Farmasi
2.1.1. Mengoptimalkan jalannya formularium dengan
usaha menginstruksikan dan memberikan pengertian kepada dokter agar selalu
memberikan resep yang sesuai dengan formularium yang ada di instalasi farmasi,
melakukan pembelian berdasarkan tingkat frekwensi hunian.
2.1.2. Mengoptimalkan in come Instalasi Farmasi.
Rata-rata 5% - 10% per tahun.
2.1.3. Kerjasama dengan distributor untuk
pembangunan RSIB dengan melakukan MOU yang saling menguntungkan.
2.1.4. Meningkatkan pelayanan prima. Dengan terus
melakukan pengawasan dan pengendalian
kinerja petugas Inst. Farmasi dan pengendalian terhadap jalannya
formularium.
2.2. Instalasi Laboratorium
2.2.1. Meningkatkan Pelayanan Laboratorium dengan
selalu terus mengontrol keakurasian hasil laboratorium dan pemeliharaan berkala
terhadap peralatan laboratorium.
2.2.2. Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien Laboratorium
dengan melakukan promosi dan pemasaran yang efektif dan efisien.
2.2.3. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja petuga laboratorium dan
peralatan serta kualitasa yang dihasilkan berdasarkan indikator layanan yang
telah ditentukan.
2.3. Instalasi Radiologi.
2.3.1. Meningkatkan pelayanan radiologi / USG
dengan mengusahakan mencarai tenaga tambahan yang berpengalaman untuk
memaksimalkan layanan 24 jam.
2.3.2. Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pasien
dengan melakukan promosi dan pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
2.3.3. Meningkatkan kualitas fungsi peralatan
dengan mengkalibrasi
2.3.4. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja petugas radiologi/usg
2.4. Instalasi Gizi
2.4.1. Meningkatkan kwalitas SDM dengan melakukan
pendidikan dan pelatihan secara berjenjang berdasarkan skala prioritas.
2.4.2. Perbaikan manajemen Gizi Klinik dengan
melakukan penataan terhadap kualitas gizi makanan yang berdasarkan ukuran atau
takaran yang telah ditentukan oleh dokter kepada pasien.
2.4.3. Meningkatkan pelayanan gizi klinis dengan
mengadakan ruang pelayanan gizi klinis secara khusus.
2.4.4. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja petugas gizi serta
pengawasan terhadap peralatan yang digunakan.
- Bidang Kesekretariatan
3.1. Sub. Bagian Personalia
3.1.1. Meningkatkan Disiplin Karyawan secara
keseluruhan dengan mengefektifkan absensi dan abgian satpam sebagai pengawas
absensi tersebut..
3.1.2. Merealisasikan perbaikan peraturan rumah
sakit ( Hospital Bay Law) agar lebih efektif.
3.1.3. Menjalankan dan
mengawasi prangkat aturan
rumah sakit secara Konsisten dan
berkesinambungan.
3.1.4. Melaksanakan rekrut perawat sebagai
pengganti perawan yang berhenti.
3.1.5. Menyesuaikan gaji karyawan berdsarkan UMP
dengan memperhatiakan kemampuan dan tingkat akuntabilitas cash flow rumah sakit.
3.1.6. Meningkatkan Pelayanan Prima, dengan terus
melakukan pengawasan dan pengendalian yang berkesinambungan terhadap kinerja
karyawan RS. Islam Banjarmasin.
3.2. Sub. Bagian Pendidikan & Pelatihan
(DIKLAT)
3.2.1. Meningkatkan SDM
dengan mengikutkan karyawan dalam pelatihan, seminar, lokakarya
dll sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan
skala prioritas baik secara internal maupun Eksternal.
3.2.2. Meningkatkan kerja sama dengan pihak
ketiga, khususnya STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dalam hal bantuan sekolah
atau pendidikan gratis bagi tenaga keperawatan maupun kebidanan dengan ikatan
yang saling menguntungkan.
3.2.3. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus melakukan pengawasan dan
pengontrolan terhadap tenaga kerja yang masih kurang potensial untuk dididik
dan diberikan pelatihan.
3.3. Sub. Bagian Promosi & Pemasaran /
Humas
3.3.1. Meningkatkan citra rumah sakit menuju
rumah sakit idaman masyarakat. Dengan terus melakukan promosi dan pemasaran
yang lebih efektif.
3.3.2. Meningkatkan kerja
sama dengan mubaliq dalam
upaya pemasaran jasa rumah sakit .
3.3.3. Meningkatkan Pelayanan Customer Service
dengan konsep Salam, sapa dan senyum, cepat tanggap, sopan santun berdasarkan
keislaman yang berakhlaqul karimah, memberikan rasa nyaman, tepat memberikan
penjelasan.
3.3.4. Meningkatkan Layanan Operator dengan
konsep Salam, sapa dan memberikan tererangan yang akurat dan tepat.
3.3.5. Meningkatkan Layanan Urusan Pasien
Askes/Perusahaan dengan melakukan ikatan kerja sama yang lebih intensif kepada
askes.
3.3.6. Meningkatkan Kerja sama dengan
Perusahaan-perusahaan dengan terus menjalin komunikasi dan silaturrahmi.
3.3.7. Meningkatkan Pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kinerja karyawan.
3.4. Sub. Bagian Rumah Tangga &
Perlengkapan
3.4.1. Menginventarisasi sarana dan prasarana
rumah sakit dengan memberikan Penomoran bulan dan tahun pembelian secara mendetail.
3.4.2. Mengipentarisir dan Memperbaiki peralatan
rumah sakit yang rusak secara rutin.
3.4.3. Meningkatkan layanan penyediaan bahan /
perlengkapan sesuai dengan kubutuhan yang diperlukan.
3.4.4. Mengatur ketertiban dan kerapian parkir
rumah sakit dengan mengatur pola dan tata letak parkir agar tidak terjadi
kesemrawutan.
3.4.5. Meningkatkan kebersihan lingkungan dengan
mengoptimalkan jasa cleaning service yang profesional dan bermutu.
3.4.6. Meningkatkan Layanan Ambulan.
3.4.7. Meningkatkan Pelayanan Prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kelemahan-kelemahan dan
kekurangan layanan yang diberikan agar dapat selalu perbaiki dan di optimalkan.
3.5. Sub. Bagian Bimbingan ke Rohanian
3.5.1. Menginventarisasi sarana dan prasarana Bimbingan kerohanian.
3.5.2. Mengintensipkan bimbingan kerohanian
kepada pasien dengan melakukan kunjungan keruangan-ruangan dengan sekali-kali
melibatkan para guru dan kiayi dilingkungan Organisasi Muhammadiyah.
3.5.3. Mengkoordinir sholat zuhur berjamaah bagi
karyawan setiap hari.
3.5.4. Mengintensipkan bimbingan rohani bagi karyawan dengan
nmelaksanakan tausiah tiap hari senin dan kamis ba’da zuhur
3.5.5. Melaksanakan pembelajaran
Al Qur’an bagi karyawan.
3.5.6. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan kontrol mutu terhadap layanan yang telah diberikan
- Bagian Keuangan
4.1. Melanjutkan pengenbangan
system laporan keuangan berdasarkan akrual base dan Billing
system dengan menggunakan
jasa tenaga akuntansi staf RSIB yang terlatih.
4.2. Meningkatkan pelayanan percepatan
proses penyelesaian kwitansi
penerimaan pembayaran di bagian
kasir dengan berbasis teknologi komputer.
4.3. Meningkatkan kontrol pengendalian intern
terhadap keuangan rumah sakit dengan melakukan pemeriksaan rutin maupun tidak
rutin.
4.4. Meningkatkan percepatan kinerja
tersedianya laporan keuangan yang tepat
waktu dengan terus memaksimalkan fungsi akuntansi dan pembukuan.
4.5. Meningkatkan managemen keuangan secara
terpadu dengan komputerisasi.
4.6. Audit rutin 1 X setahun oleh Akuntan
Publik.
4.7. Menyesuaikan tarip berdasarkan unit cost dengan
perhitungan format unit cost yang terbaru berdasarkan standar perhitungan unit
cost.
4.8. Meningkatkan pelayanan prima dengan terus
melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap mutu dan kualitas layanan
5.
Organisasi dan Manajemen
5.1. Pembentukan
SPI Untuk meningkatkan pengawasan di
bidang keuangan, pelayanan medik, penunjang medik, administrasi kepegawaian dan
keperawatan dibentuk satuan pengawasan intern RSIB yang dipimpin seorang ketua
yang profesional dan mempunyai sertifikasi audit publik
5.2. Menerapkan system reward dan punisment
yang lebih jelas dan tegas kepada karyawan dengan peraturan dan kebijakan yang
jelas dan tegas
5.3. Mengembangkan indicator-indicator kinerja
disetiap unit.
5.4. Mengoptimalkan kinerja karyawan dengan
terus mengawasi dan mengefektifkan absensi harian karyawan
5.5. Tanggung jawab tugas secara berjenjang
dengan berusaha menyempurnakan job diskription masing unit.
5.6. Mengaktifkan koperasi karyawan dengan mengoptimalkan kinerja
manajemen koperasi.
5.7. Mengadakan rapat rutin mingguan semua staf strukturan direksi
5.8. Mengadakan rapat bulanan dengan
semua karyawan
5.9. Melaksanakan rapat bulanan konsultasi Direksi dan PWM. Kalsel
5.10. Melaksanakan akreditasi RS 5 Pokja
- Pengembangan Peralatan Medik
6.1.
Melengkapi
peralatan penunjang medik antara lain menambah peralatan laboratorium,
radiologi dan fisioterafi yang lebih canggih dan modern dengan mengusahakan
ikatan kerja sama dengan para dokter dan bantuan pemerintah pusat.
6.2.
Melengkapi
peralatan dan perlengkapan rawat
jalan antara lain mengganti peralatan-peralatan medis yang sudah daluarsa
seperti tensimeter yang lebih baik dan lain-lain dengan melakukan kerja sama
dengan pihak ketiga atau mengusahakan bantuan dari pemerintah pusat
6.3.
Memperbaiki peralatan medik yang rusak
6.4.
Meningkatkan pemeliharaan berkala peralatan medik dengan melakukan pengontrolan
secara rutin dan berkesinambungan.
6.5.
Meningkatkan
kerja sama dengan
pemerintah Provinsi maupun pusat dalam
memperoleh bantuan peralatan medik
6.6.
Meningkatkan
kerja sama operasional
(KSO) dengan instasi
swasta dalam melengkapi
peralatan medik dengan prinsip saling menguntungkan
- Pengembangan dan Renovasi Gedung
7.1.
Melanjutkan menambah
dan merenovasi ruang perawatan kelas Paviliun dan membikin ruang kelas Super
VIP.
7.2.
Melanjutkan renovasi ruang kelas III Al-Biruni dan Al-kindi menjadi ruang yang
lebih nyaman dan asri.
7.3.
Merenovasi Ruang gawat darurat agar lebih nyaman dan
sesuai dengan standart pelayanan rumah sakit.
7.4.
Merenovi dan menata kembali ruang menunjang medik
agar lebih nyaman dan aman.
7.5.
Merencanakan Pembelian Tanah disamping Bangunan
Paviliun RSIB untuk rencana pengembangan kedepan dengan melakukan kerja sama
dengan pihak ketiga yang tidak terlalu mengikat.
- Strategi Pelaksanaan Program
Dengan melihat realitas dan Kondisi RSIB saat ini serta analisa
laporan liquiditas keuangan, hasil dari kegiatan usaha yang didapat oleh
RSIB hanya mampu untuk membayar beban operasional sehari-hari.
Pembayaran angsuran Investasi jangka panjang pada pihak ke III dalam hal ini adalah Bank belum sepenuhnya
dapat dibiayai dari SHU, maka strategi pelaksanaan program lebih mengacu kepada
:
1.
Melanjutkan renovasi Bangunan Ruang Perawatan Rawat
Inap hhususnya ruang perawatan kelas III yang diharapkan dapat penghasilan yang
maksimal.. Renovasi ini dilaksanakan dengan bantuan donator dari luar.
2.
Untuk
pengadaan peralatan medik diupayakan meminta bantuan dari pemerintah,mel;aului
mentri kesetatan
3. Banyaknya pasien-pasien miskin kelas III
dan Zaal yang tidak mampu membayar serta menyisakan Piutang yang cukup besar
yang ditanggung oleh RSIB, ditutupi dengan berusaha melakukan Ikatan Kerja Sama
dengan Asuransi Kesehatan dalam hal Penanganan bagi pasien-pasien miskin (
ASKES GAKIN ), dengan ikatan yang saling menguntungkan.
4.
Mencari Bantuan-bantuan lainnya dari Lembaga Pemerintah
maupun Non Pemerintah dalam hal
pengadaan Peralatan, perlengkapan dan penunjang pelayanan RSIB.
5.
Lebih mengefektipkan dan memaksimalkan bagian pemasaran
dalam melakukan kontrak ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusaan besar
dengan perjanjian saling menguntungkan.
6.
Lebih Mengefektifkan bagian keuangan dalam hal
kelancaran penagihan piutang-piutang pasien Umum Perorangan agar Cash Flow
keuangan dapat sedikit lebih baik dan seimbang.
7. Perlengkapan
dan Peralatan Medis serta Peralatan Penunjang medis sudah mengalami penurunan
kualitas yang sangat berarti, yang solusinya berarti harus ada peningkatan
kualitas dari peralatan tersebut, dengan mencoba melakukan pengadaan secara
bertahap, yang dananya diambilkan dari kegiatan operasional harian dengan skala
prioritas, sambil melihat kondisi cash flow keuangan bila memungkinkan.
8. Berusaha Mengefisiensikan
pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pembiayaan untuk kegiatan rumah
tangga dan biaya operasional usaha seperti listrik air dan telepon.
9. Membentuk
Tim peningkatan “CITRA” RS. Islam Banjarmasin untuk melakukan upaya-upaya
peningkatan pelayanan baik secara fisik, SDM maupun peralatan medis maupun non
medis yang dimiliki rumah sakit, serta menumbuhkan imeg kepada masyarakat /
pasien tentang rumah sakit islam Banjarmasin.
10. Mengimplementasikan Visi dan Misi RS.
Islam Banjarmasin untuk diketahui dan dijalankan oleh SDM rumah sakit untuk
mencapai tujuan yang menjadi harapan Amal usaha kesehatan Muhammadiyah/Aisyiyah
11. Mengimplementasikan Motto rumah sakit
dengan Motto ”CINTA” yang berarti :
§ C = Cepat, I = Islami, N = Nayaman, T
= Tepat, A = Aman
12. Mengimplementasikan Standar Pelayanan
Publik Rumah Sakit Islam Banjarmasin untuk menuju rumah sakit yang menjadi
kebanggan masyarakat.
13. Merencanakan pembelian tanah disamping
bangunan Paviliun RSIB untuk rencana pengembangan RSIB kedepan, yang dananya
diupayakan didapat dari rencana tambahan pinjaman lunak jangka panjang Bank
Syariah Mandiri dan dengan usaha mencari sumbangan dari para donatur yang
peduli dengan pengembangan RSIB kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar